Permasalahan Industrialisasi
Industri manufaktur di LDCs lebih terbelakang
dibandingkan di DCs, hal ini karena :
|
1. Keterbatasan teknologi
2. Kualitas Sumber daya Manusia
3. Keterbatasan dana pemerintah (selalu difisit)
dan sektor swasta
4. Kerja sama antara pemerintah, industri dan
lembaga pendidikan & penelitian
masih
rendah
Masalah dalam industri manufaktur nasional:
1. Kelemahan struktural
- Basis ekspor
& pasar masih sempitè walaupun Indonesia mempunyai banyak
sumber daya alam & TK, tapi produk & pasarnya masih
terkonsentrasi:
a. terbatas pada empat produk (kayu
lapis, pakaian jadi, tekstil & alas kaki)
b. Pasar tekstil & pakaian jadi
terbatas pada beberapa negara: USA, Kanada,
Turki & Norwegia
c. USA, Jepang & Singapura mengimpor 50% dari total ekspor
tekstil &
pakaian jadi dari Indonesia
d.
Produk penyumbang 80% dari ekspor manufaktur indonesia masih mudah
terpengaruh oleh perubahan permintaan
produk di pasar terbatas
e. Banyak produk manufaktur terpilih padat karya mengalami
penurunan
harga muncul pesaing baru
seperti cina & vietman
f. Produk manufaktur
tradisional menurun daya saingnya sbg akibat factor
internal seperti tuntutan
kenaikan upah
- Ketergantungan impor sangat tinggi
1990,
Indonesia menarik banyak PMA untuk industri berteknologi tinggi seperti kimia,
elektronik, otomotif, dsb, tapi masih proses penggabungan, pengepakan dan
assembling dengan hasil:
a.
Nilai impor bahan baku, komponen & input perantara masih tinggi diatas
45%
b. Industri padat karya seperti tekstil,
pakaian jadi & kulit bergantung kepada
impor bahan baku, komponen & input perantara masih tinggi.
c. PMA sector manufaktur masih bergantung
kepada suplai bahan baku &
komponen dari LN
d. Peralihan teknologi (teknikal,
manajemen, pemasaran, pengembangan
organisasi dan keterkaitan eksternal) dari PMA masih terbatas
e. Pengembangan produk dengan merek
sendiri dan pembangunan jaringan
pemasaran masih terbatas
- Tidak ada
industri berteknologi menengah
a.
Kontribusi industri berteknologi menengah (logam, karet, plastik, semen)
thd pembangunan sektor industri manufaktur menurun tahun 1985 -1997.
b.
Kontribusi produk padat modal (material dari plastik, karet, pupuk, kertas,
besi & baja) thd ekspor menurun 1985 – 997
c.
Produksi produk dg teknologi rendah berkembang pesat.
- Konsentrasi regional
Ndustri mnengah & besar terkonsentrasi di Jawa.
2. Kelemahan organisasi
- Industri
kecil & menengah masih terbelakangèproduktivtas rendahè Jumlah Tk masih banyak (padat Karya)
- Konsentrasi
Pasar
- Kapasitas
menyerap & mengembangkan teknologi masih lemah
- SDm yang
lemah
Referensi :
·
http://kuswanto.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.5
0 Tanggapan:
Post a Comment