Faktor-Faktor
Penyebab Ketimpangan Pembangunan
Menurut Sjafrizal (2012): Beberapa faktor utama
yang menyebabkan terjadinya ketimpangan antar wilayah menurut Sjafrizal (2012)
yaitu :
1. Perbedaan kandungan sumber daya alam
Perbedaan
kandungan sumber daya alam akan mempengaruhi kegiatan produksi pada daerah
bersangkutan. Daerah dengan kandungan sumber daya alam cukup tinggi akan dapat
memproduksi barang-barang tertentu dengan biaya relatif murah dibandingkan
dengan daerah lain yang mempunyai kandungan sumber daya alam lebih rendah.
Kondisi ini mendorong pertumbuhan ekonomi daerah bersangkutan menjadi lebih
cepat. Sedangkan daerah lain yang mempunyai kandungan sumber daya alam lebih
kecil hanya akan dapat memproduksi barang-barang dengan biaya produksi lebih tinggi
sehingga daya saingnya menjadi lemah. Kondisi tersebut menyebabkan daerah
bersangkutan cenderung mempunyai pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.
2. Perbedaan kondisi
demografis
Perbedaan
kondisi demografis meliputi perbedaan tingkat pertumbuhan dan struktur
kependudukan, perbedaan tingkat pendidikan dan kesehatan, perbedaan kondisi
ketenagakerjaan dan perbedaan dalam tingkah laku dan kebiasaan serta etos kerja
yang dimiliki masyarakat daerah bersangkutan. Kondisi demografis akan
berpengaruh terhadap produktivitas kerja masyarakat setempat. Daerah dengan
kondisi demografis yang baik akan cenderung mempunyai produktivitas kerja yang
lebih tinggi sehingga hal ini akan mendorong peningkatan investasi yang
selanjutnya akan meningkatkan penyediaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi
daerah tersebut.
3. Kurang lancarnya
mobilitas barang dan jasa
Mobilitas
barang dan jasa meliputi kegiatan perdagangan antar daerah dan migrasi baik
yang disponsori pemerintah (transmigrasi) atau migrasi spontan. Alasannya adalah
apabila mobilitas kurang lancar maka kelebihan produksi suatu daerah tidak
dapat di jual ke daerah lain yang membutuhkan. Akibatnya adalah ketimpangan
pembangunan antar wilayah akan cenderung tinggi, sehingga daerah terbelakang
sulit mendorong proses pembangunannya.
4. Konsentrasi kegiatan
ekonomi wilayah
Pertumbuhan
ekonomi akan cenderung lebih cepat pada suatu daerah dimana konsentrasi
kegiatan ekonominya cukup besar. Kondisi inilah yang selanjutnya akan mendorong
proses pembangunan daerah melalui peningkatan penyediaan lapangan kerja dan
tingkat pendapatan masyarakat.
5. Alokasi dana pembangunan antar wilayah
Alokasi
dana ini bisa berasal dari pemerintah maupun swasta. Pada sistem pemerintahan
otonomi maka dana pemerintah akan lebih banyak dialokasikan ke daerah sehingga
ketimpangan pembangunan antar wilayah akan cenderung lebih rendah. Untuk
investasi swasta lebih banyak ditentukan oleh kekuatan pasar. Dimana keuntungan
lokasi yang dimiliki oleh suatu daerah merupakan kekuatan yang berperan banyak
dalam menark investasi swasta. Keuntungan lokasi ditentukan oleh biaya transpor
baik bahan baku dan hasil produksi yang harus dikeluarkan pengusaha, perbedaan
upah buruh, konsentrasi pasar, tingkat persaingan usaha dan sewa tanah. Oleh
karena itu investai akan cenderung lebih banyak di daerah perkotaan dibandingkan
dengan daerah pedesaan.
Menurut Adelman dan Morris (1973):
Adelman
dan Morris (1973) dalam Arsyad (2010) mengemukakan 8 faktor yang menyebabkan
ketidakmerataan distribusi pendapatan di negara-negara sedang berkembang,
yaitu:
- Pertambahan penduduk yang tinggi yang mengakibatkan
menurunnya pendapatan per kapita;
- Inflasi di mana pendapatan uang bertambah tetapi tidak
diikuti secara proporsional dengan pertambahan produksi
barang-barang;
- Ketidakmerataan pembangunan antar daerah;
- Investasi yang sangat banyak dalam proyek-proyek yang
padat modal (capital intensive), sehingga persentase pendapatan modal dari
tambahan harta lebih besar dibandingkan dengan persentase pendapatan yang
berasal dari kerja, sehingga pengangguran bertambah;
- Rendahnya mobilitas sosial;
- Pelaksanaan kebijaksanaan industri substitusi impor
yang mengakibatkan kenaikan hargaharga barang hasil industri untuk
melindungi usaha-usaha golongan kapitalis;
- Memburuknya nilai tukar (term of trade) bagi
negara-negara sedang berkembang dalam perdagangan dengan negara-negara
maju, sebagai akibat ketidak elastisan permintaan negara-negara terhadap
barang ekspor negara-negara sedang berkembang; dan
- Hancurnya industri-industri kerajinan rakyat seperti
pertukangan, industri rumah tangga, dan lain-lain.
Referensi :
·
http://abstraksiekonomi.blogspot.com/2013/11/faktor-faktor-penyebab-ketimpangan.html
0 Tanggapan:
Post a Comment