Perkembangan Ekspor Indonesia
Sejak tahun 1987 ekspor Indonesia mulai
didominasi oleh komoditi non migas dimana pada tahun-tahun sebelumnya masih
didominasi oleh ekspor migas. Pergeseran ini terjadi setelah pemerintah
mengeluarkan serangkaian kebijakan dan deregulasi di bidang ekspor, sehingga
memungkinkan produsen untuk meningkatkan ekspot non migas. Pada tahun 1998
nilai ekspor non migas telah mencapai 83,88% dari total nilai ekspor Indonesia,
sementara pada tahun 1999 peran nilai ekspor non migas tersebut sedikit
menurun, menjadi 79,88% atau nilainya 38.873,2 juta US$ (turun 5,13%). Hal ini
berkaitan erat dengan krisis moneter yang melanda indonesia sejak pertengahan
tahun 1997.
Tahun 2000 terjadi peningkatan ekspor yang
pesat, baik untuk total maupun tanpa migas, yaitu menjadi 62.124,0 juta US$
(27,66) untuk total ekspor dan 47.757,4 juta US$ (22,85%) untuk non migas.
Namun peningkatan tersebut tidak berlanjut ditahun berikutnya. Pada tahun 2001
total ekspor hanya sebesar 56.320,9 juta US$ (menurun 9,34%), demikian juga
untuk eskpor non migas yang menurun 8,53%. Di tahun 2003 ekspor mengalami
peningkatan menjadi 61.058,2 juta US$ atau naik 6,82% banding eskpor tahun 2002
yang sebesar 57.158,8 juta US$. Hal yang sama terjadi pada ekspor non migas
yang naik 5,24% menjadi 47.406,8 juta US$. Tahun 2004 ekspor kembali mengalami
peningkatan menjadi 71.584,6 juta US$ (naik 17,24%) demikian juga ekspor non
migas naik 18,0% menjadi 55.939,3 juta US$. Pada tahun 2006 nilai ekspor
menembus angka 100 juta US$ menjadi 100.798,6 juta US$ atau naik 17,67%, begitu
juga dengan ekspor non migas yang naik 19,81% dibandingkan tahun 2005 menjadi
79.589,1 juta US$.
Selama lima tahun terakhir, nilai impor
Indonesia menunjukkan trend meningkat rata-rata sebesar 45.826,1 juta US$ per
tahun. Pada tahun 2006, total impor tercatat sebesar 61.065,5 juta US$ atau
meningkat sebesar 3.364,6 juta US$ (5,83%) dibandingkan tahun 2005. Peningkatan
ini disebabkan oleh meningkatnya impor migas sebesar 1.505,2 juta US$ (8,62%)
menjadi 18.962,9 juta US$ dan non migas sebesar 1.859,4 juta US$ (4,62%)
menjadi 42.102,6 juta US$. Pada periode yang sama, peningkatan impor terbesar
54,15% dan non migas sebesar 39,51%.
Dilihat dari kontribusinya, rata-rata peranan
impor migas terhadap total impor selama lima tahun terakhir mencapai 26,15% dan
non migas sebesar 73.85% per tahun. Dibandingkan tahun sebelumnya, peranan
impor migas meningkat dari 30,26% menjadi 31,05% di tahun 2006. Sedangkan
peranan impor non migas menurun dari 69,74% menjadi 68,95%.
Referensi :
0 Tanggapan:
Post a Comment