Konsep
dan Pengertian Kemiskinan
ü Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan
adalah keadaan dimana terjadi kekurangan hal-hal yang biasa untuk dipunyai
seperti makanan , pakaian , tempat berlindung dan air minum, hal-hal ini
berhubungan erat dengan kualitas hidup . Kemiskinan kadang juga berarti tidak
adanya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan yang mampu mengatasi masalah
kemiskinan dan mendapatkan kehormatan yang layak sebagai warga negara.
Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini
secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi
moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang
telah mapan. Istilah "negara berkembang" biasanya digunakan untuk
merujuk kepada negara-negara yang "miskin".
Secara
etimologis, “kemiskinan” berasal dari kata “miskin” yang artinya tidak berharta
benda dan serba kekurangan. Departemen Sosial dan Badan Pusat Statistik
mendefinisikan kemiskinan dari perspektif kebutuhan dasar. Kemiskinan
didefinisikan sebagai ketidakmampuan individu dalam memenuhi kebutuhan dasar
minimal untuk hidup layak (BPSdan Depsos, 2002). Lebih jauh disebutkan
kemiskinan merupakan sebuah kondisi yang berada dibawah garis nilai standar
kebutuhan minimum, baik untuk makanan dan non-makanan yang disebut garis
kemiskinan (poverty line) atau batas kemiskinan (poverty treshold).
ü Konsep
Kemiskinan
Menurut
David Harry Penny (1990:140) konsep kemiskinan dapat dibedakan menjadi dua,
yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relatif.
- Kemiskinan absolut dalam kaitannya dengan suatu
sumber-sumber materi, yang dibawahnya tidak ada kemungkinan kehidupan
berlanjut; dengan kata lain hal ini adalah tingkat kelaparan.
- Kemiskinan relatif adalah perhitungan kemiskinan yang
didasarkan pada proporsi distribusi pendapatan dalam suatu negara.
World Bank (BPS dalam Haryati,
2003:95) menyusun ukuran kemiskinan relatif yang sekaligus digunakan untuk
mengukur tingkat pemerataan, yaitu dengan membagi penduduk menjadi tiga
kelompok:
1.
40% penduduk berpendapatan rendah
2.
40% penduduk berpendapatan menengah
3.
20% penduduk berpendapatan
tinggi.
Referensi :
0 Tanggapan:
Post a Comment