Lakukan Lebih
Kejadian 39:1-5
Setiap kita ingin menjadi seperti Yusuf dimana kita
menjadi orang yang berhasil. Siapkah kita melewati sebuah proses untuk mencapai
hal yang besar? Kunci Yusuf menjadi besar adalah proses memberi yang terbaik.
Hari itu Potifar membeli budak, dalam pikiran Potifar adalah untuk supaya Yusuf
mengatur rumahnya. Yang membedakan adalah Yusuf mengerjakan yang lebih baik
daripada budak yang lain. Potifar mengamati semua budak termasuk Yusuf.
Ternyata dari semua budak yang ada, didapati Yusuf mengerjakan lebih. Mari
punyailah mental untuk mengerjakan yang lebih baik daripada yang lain, sampai
Tuhan berkata: “engkau mengerjakan lebih daripada yang lain.” Kalau sama dengan
orang lain maka tidak ada keistimewaannya. Tapi kalau kita berbeda maka mata
Tuhan memandang kita dan Tuhan beri upah kepada kita.
Sementara yang lain menyembah patung buatan Raja
Nebokatnezar, tapi Sadrakh, Mesakh dan Abednego berbeda. Merrka tidak mau
menyembah patung buatan raja. Mata Tuhan tertuju kepada ketika orang tersebut
yang mengambil keputusan untuk tidak menyembah kepada patung. Daniel lebih taat
kepada perintah Tuhan daripada perintah raja dengan tidak makan
makanan/santapan raja. Kalau hidup kita mau diubah Tuhan, buat Tuhan tertarik
kepada kita. Yusuf dipercaya untuk memegang segala harta milik Potifar. Ketika
hatimu biasa saja ya terjadilah tapi kalau iman kita besar maka kita
dipercayakan lebih. Punyailah sikap berbeda dengan dunia yaitu sikap untuk yang
lebih baik.
Setiap apa yang kita kerjakan akan menguntungkan hidup
kita. Kalau kita mengerjakan yang lebih baik maka hal itu bukan untuk orang
lain tapi untuk diri kita sendiri. Dalam pelayanan ataupun yang lainnya mari
lakukan lebih dan lakukan yang terbaik. Kalau kita tidak singguh-sungguh maka
jatah kita bisa diambil oleh orang lain.
Kejadian 24:10-22
Hari itu Eliezer disuruh Abraham untuk mencari jodoh
untuk anaknya yaitu Ishak. Eliezer berdoa supaya mendapatkan jodoh yang tepat
untuk Ishak. Banyak gadis yang berdatangan ubtuk menimba air. Ketika Eliezer
sedang mengerundel, ada seorang wanita bernama Ribkah datang dan Eliezer minta
nimum kepada Ribkah. Ribkah tidak hanya member minum kepada Eliezer saja tetapi
juga unta-untanya. Untuk memberi minum unta juga berat karena seekor unta bisa
minum 75-100 liter. Kalau 10 ekor unta bisa mencapai 750-1000 liter dan itu pun
Ribkah harus pergi dan menimba. Banyak gadis yang datang dan mengambil air.
Tapi Eliezer menunggu supaya ada orang yang member dia dan unta-untanya minum.
Hari itu Ribkah memberi lebih. Dia tidak kenal Eliezer, mungkin Eliezer hanya
seorang musafir tapi Ribkah memberikan lebih. Eliezer hanya minta minum untuk
dirinya sendiri tapi Ribkah memberi lebih bahkan untuk kesepuluh untanya. Tuhan
perhatikan semuanya itu, dikasihlah anting-anting dan gelang kepada Ribkah.
Anting-anting ditukar dengan air. Setiap kita pasti mau diberi anting-anting
emas, tapi maukah kita juga memberikan pelayanan menimba air? Semua barang yang
dibawa daripada Eliezer diberikan kepada Ribkah dan keluarganya. Apa yang
Ribkah kerjakan, Tuhan lihat dan menaruh perhatian. Semua kekayaan Abraham
turun kepada Ishak kemudian disalurkan kepada Ribkah. Siapa yang mau memberi
lebih kepada Tuhan, melalui pelayanan, pekerjaan dll,semuanya Tuhan akan
turunkan kepada kita.
Musuh kita supaya bisa memberi lebih adalah rasa
lelah/capek. Terkadang dalam pelayanan, kita merasakan lelah. Begitu juga yang
dialami Ribkah selama 2 jam menimba air. Ayo tanggulangi rasa lelah kita. Saat
kita lelah mari kerjakan sungguh-sungguh, paksa diri kita untuk bekerja bagi
Tuhan sampai diberikan apa yang Tuhan hendak beri. Jangan takut lelah, Tuhan
mengupah hidup kita.
Matius 5:38-48
Hukum taurat berkata kalau gigi kita dipukul sampai
rontok maka harus dibalas. Tapi Tuhan Yesus mengajar berbeda yaitu supaya
membalas dengan kebaikan. Mengikut Tuhan itu tidak gampang, berikan kepada
orang lain kebaikan lebih. Pada jaman orang Israel dijajah Romawi, ketika orang
Yahudi diperintah oleh orang Roma maka apapun perintahnya harus menurut. Contoh
ketika orang Roma pergi ke pasar dan membeli barang berat, ketika orang Roma
tersebut bertemu dengan orang Yahudi, maka orang Yahudi akan dipaksa membawa
barang beliannya dan harus menempuh jarak misalkan 1 mil atau 1,5 km. ketika
sudah berjalan satu mil maka hukumnya berhenti. Tetapi perintah Yesus berbeda
yaitu berjalanlah 2 mil. Satu mil pertama adalah pengendalian orang Roma,
tetapi satu mil berikutnya adalah hak orang Yahudi. Kalau kita mengerjakan
sesuatu kerjakan sungguh-sungguh maka pada waktunya kita sendiri yang akan
mengendalikan situasi. Dari orang yang dikendalikan menjadi orang yang
mengendalikan. Yang sulit dikerjakan bersama Tuhan akan menjadi mudah tetapi
yang mudah dikerjakan tanpa Tuhan akan menjadi sulit.
Seorang pramuniaga bekerja di sebuah toserba. Ada seorang
ibu yang mengunjungi toserba tersebut. Semua pegawai sudah mencurigai ibu
tersebut hanya untuk lihat-lihat saja, tidak akan beli karena penampilannya
yang tidak mencerminkan seorang yang hendak membeli barang. Dan ternyata benar
perempuan itu hanya melihat-lihat saja, maka semua pramuniaga pergi
meninggalkan ibu tersebut. Ibu tersebut melihat-lihat semua barang yang ada di
setiap konter di toserba tersebut. Tibalah ibu tua ini pada konter pramuniaga
yang berbeda. Ditawarkan bantuan oleh pramuniaga tersebut kepada sang ibu.
Ketika diketahui bahwa ibu tersebut hanya menunggu temannya, si pramuniaga
tidak meninggalkan ibu tersebut
seorang diri melainkan dia beri service yang lebih
dengan mengambilkan kursi supaya sang ibu bisa lebih nyaman menunggu temannya.
Beberapa menit kemudian temannya datang. ketika hendak pergi dati toserba
tersebut, si ibu tua tadi meminta nomor telp dan nama si pramuniaga tersebut.
Beberapa bulan kemudian ada telp dari Belanda masuk ke toserba tersebut.
Dipesanlah furniture dan penelpon hanya mau dilayani oleh wanita pramuniaga
tersebut baik pengantaran furniture dll. Akhir cerita pramuniaga tersebut menjadi
kaya bahkan memiliki saham 50% dari toserba tersebut. Modalnya hanya memberi
pelayanan walaupun hanya memberi kursi. Tuan kita Yesus Kristus sedang
mengamat-amati diri kita.
Mari kerjakan lebih dari apa yang kita harapkan baik
dalam pelayanan, pekerjaan dll. Tuhan yang memberi lebih. Suami istri kerjakan
tugas dan tanggung jawabnya lebih maka keluarga akan diubahkan luar biasa.
Minta kekuatan dalam iman kita, serahkan kepada Tuhan. Lakukan yang lebih baik
lagi maka tiba-tiba upah itu turun. Tuhan sedang memandang kita, yakinlah Tuhan
memberi kemenangan kepada kita.
Minggu,
17 Agustus 2014
Bp.
Victor Purnomo
Diposkan oleh Yehezkiel
Elyon Sadar Wusono
0 Tanggapan:
Post a Comment