Kesombongan
Minggu, 30 November 2014
Bp. Yoab Agus Santoso
Kejadian 16:1-4
Adapun Sarai, isteri Abram itu, tidak beranak. Ia
mempunyai seorang hamba perempuan, orang Mesir, Hagar namanya. Berkatalah Sarai
kepada Abram: "Engkau tahu, TUHAN tidak memberi aku melahirkan anak.
Karena itu baiklah hampiri hambaku itu; mungkin oleh dialah aku dapat
memperoleh seorang anak." Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai. Jadi
Sarai, isteri Abram itu, mengambil Hagar, hambanya, orang Mesir itu, yakni
ketika Abram telah sepuluh tahun tinggal di tanah Kanaan, lalu memberikannya
kepada Abram, suaminya, untuk menjadi isterinya. Abram menghampiri Hagar, lalu
mengandunglah perempuan itu. Ketika Hagar tahu, bahwa ia mengandung, maka ia
memandang rendah akan nyonyanya itu.
Abraham diberi janji oleh Tuhan bahwa keturunannya akan
seperti bintang di langit dan pasir di laut. Abrahan menunggu janji Tuhan.
Semakin hari pikiran manusianya berjalan. Darai berfikir mungkin keturunan yang
dimaksut Tuhan bukan melalui Sarai melainkan orang lain. Abraham tidak melirik
Hagar tapi memang dasarnya laki-laki pasti melirik. Hagar adalah hamba Sarai.
Ketika Hagar mengandung dan melihat nyonyanya yang memberikan dirinya kepada
Abraham dan mengandung maka dia memandang rendah Sarai. Orang yang memandang
rendah orang lain artinya dia sombong. Sering kali kita tidak sadar kalau kita
acapkali sombong. Kalau kita diangkat status kita, sering kita sombong. Tuhan
paling tidak suka dengan orang yang sombong, congkak, tinggi hati, sok tahu.
1 Timotius 3:6
Janganlah ia seorang yang baru bertobat, agar jangan ia
menjadi sombong dan kena hukuman Iblis.
Paulus berkata kepada Timotius untuk memilih pengurus
adalah orang yang baru bertobat karena kebanyakan dia sombong. Kejatuhan iblis
adalah karena kesombongan. Banyak gereja melihat jemaatnya, ketika dilihat
adalah orang kaya maka segera diajukan majelis. Sedikit orang yang status
sosialnya rendah tidak diperdulikan. Sering kita jatuh karena pujian manusia.
Kerendahan hati itu yang Tuhan mau
Dampak hamba Tuhan yang sombong
Kejadian 16:5-9
Lalu berkatalah Sarai kepada Abram: "Penghinaan yang
kuderita ini adalah tanggung jawabmu; akulah yang memberikan hambaku ke
pangkuanmu, tetapi baru saja ia tahu, bahwa ia mengandung, ia memandang rendah
akan aku; TUHAN kiranya yang menjadi Hakim antara aku dan engkau." Kata
Abram kepada Sarai: "Hambamu itu di bawah kekuasaanmu; perbuatlah
kepadanya apa yang kaupandang baik." Lalu Sarai menindas Hagar, sehingga
ia lari meninggalkannya. Lalu Malaikat TUHAN menjumpainya dekat suatu mata air
di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan ke Syur. Katanya: "Hagar,
hamba Sarai, dari manakah datangmu dan ke manakah pergimu?" Jawabnya:
"Aku lari meninggalkan Sarai, nyonyaku." Lalu kata Malaikat TUHAN itu
kepadanya: "Kembalilah kepada nyonyamu, biarkanlah engkau ditindas di
bawah kekuasaannya."
Orang perempuan kadang tidak bisa dipegang bicaranya.
Diayat 5 dikatakan penghinaan yang diterima adalah tanggung jawab Abraham.
Dulunya Abrahan tidak mau, tetapi karena dipojokkan/disodorkan oleh Sarai,
sekarang Sarai berkata itu tanggung jawab Abraham. Sarai baru saja tahu kalau
Hagar hamil, dia sudah memasukkan Tuhan padahal Sarai yang menyodorkannya.
Akhirnya Sarai menindas Hagar sehingga Hagar melarikan diri. Ketika Hagar
keluar, malaikat Tuhan memerintahkan Hagar agar kembali kepada tuannya supaya
ditindas. Kenapa kog ditindas? Hagar harus bayar harga karena sombong.
Seandainya Hagar tahu diri, tidak mengolok-olok Sarai mungkin dia tidak akan
ditindas. Orang kalau sombong pasti mengalami sesuatu yang tidak enak. Hagar
harus kembali supaya ditindas. Apakah kita pernah maping atas hidup kita?
Kenapa kita mengalami kejadian atau masalah seperti ini? Ataukah kita langsung
menyalahkan orang lain. Kebanyakan semua berasal dari diri kita terutama
kesombongan.
Kalau Tuhan suruh melakukan perkara kecil ya lakukan.
Kalau kita setia dalam perkara kecil Tuhan beri perkara besar. Kadang kita juga
sering minta perkara besar. Tapi Tuhan tahu kemampuan kita, Tuhan belum bisa
beri karena kita belum setia perkara kecil. Apapun masalah kita, tetaplah dalam
jalur Tuhan.
Efek ketika kita tetap di jalurnya Tuhan.
Kejadian 16:10-13
Lagi kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Aku akan
membuat sangat banyak keturunanmu, sehingga tidak dapat dihitung karena
banyaknya." Selanjutnya kata Malaikat TUHAN itu kepadanya: "Engkau
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan akan menamainya
Ismael, sebab TUHAN telah mendengar tentang penindasan atasmu itu. Seorang
laki-laki yang lakunya seperti keledai liar, demikianlah nanti anak itu;
tangannya akan melawan tiap-tiap orang dan tangan tiap-tiap orang akan melawan
dia, dan di tempat kediamannya ia akan menentang semua saudaranya."
Kemudian Hagar menamakan TUHAN yang telah berfirman kepadanya itu dengan
sebutan: "Engkaulah El-Roi." Sebab katanya: "Bukankah di sini
kulihat Dia yang telah melihat aku?"
Tuhan tahu penindasan yang sedang kita alami. Dalam
bahasa sehari-hari kata melihat artinya memperhatikan. Apapun yang kita alami
atau gumuli, Tuhan memperhatikan. Janji Tuhan terhadap Hagar jadi. Ismael
menjadi bangsa yang besar. Ketika kita sedang mengalami masalah tetap nurut
maka kita akan terima janji Tuhan.
\
Diposkan oleh Yehezkiel Elyon Sadar Wusono
0 Tanggapan:
Post a Comment