Pages

Saturday, November 1, 2014

Usaha Kecil dan Wirausaha

1. jelaskan ciri-ciri dari usaha kecil ?

  • Jenis barang/komoditi yang diusahakan umumnya sudah tetap tidak gampang berubah
  • Lokasi/tempat usaha umumnya sudah menetap tidak berpindah-pindah
  • Pada umumnya sudah melakukan administrasi keuangan walau masih sederhana, keuangan perusahaan sudah mulai dipisahkan dengan keuangan keluarga, sudah membuat neraca usaha
  • Sudah memiliki izin usaha dan persyaratan legalitas lainnya termasuk NPWP
  • Sumberdaya manusia (pengusaha) memiliki pengalaman dalam berwira usaha
  • Sebagian sudah akses ke perbankan dalam hal keperluan modal
  • Sebagian besar belum dapat membuat manajemen usaha dengan baik seperti business planning.
  • Manajemen berdiri sendiri, dengan kata lain tidak ada pemisahan yang tegas antara pemilik dengan pengelola perusahaan. Pemilik adalah sekaligus pengelola dalam UKM
  •  Ukuran perusahaan, baik dari segi total aset, jumlah karyawan, dan sarana prasarana yang kecil


2. jelaskan keunggulan dan kelemahan dari bisnis usaha kecil !
              Menurut Muhammad Taufiq, UKM memiliki ciri-ciri skala usaha kecil, padat karya, berbasis sumberdaya lokal dan sumberdaya alam, pelaku banyak, dan menyebar, sehingga dari ciri-ciri tersebut dapat diuraikan beberapa kekuatan dan kelemahan UKM sebagai berikut: a) Skala usaha kecil Salah satu karakter penting dari UKM adalah skala usahanya yang relatif kecil. Meskipun batas atas kategori usaha kecil adalah dengan omset maksimal 1 miliar, namun dalam kenyataannya sebagian besar usaha kecil justru memiliki omset dibawah 500 juta. Mengacu pada argumentasi bahwa salah satu sumber keunggulan adalah melalui economies of scale, maka akan sulit bagi usaha berskala kecil secara individual untuk bersaing dengan usaha berskala besar dalam suatu aktivitas bisnis yang sama. b) Padat karya Produk usaha berskala kecil pada umumnya sangat padat karya. Kegiatan produksi yang melibatkan banyak tenaga kerja sebagai konsekuensi dari aktivitas yang menghasilkan produk yang berciri hand made. Produk UKM yang bersandar pada keahlian dan keterampilan tangan ini membawa konsekuensi pada kurangnya aspek presisi dan kesulitan untuk distandarisasi. Disamping memiliki kelemahan, aktivitas bisnis yang mengandalkan keterampilan individu tentu juga memiliki keunikan, sehingga mendapat pasar yang tersendiri. Keunikan produk UKM dapat dikembangkan sebagai sumber keungulan menghadapi produk-produk yang berbasis pabrikasi (produk cetak). c) Berbasis sumberdaya lokal dan sumberdaya alam. Salah satu ciri dari orientasi berusaha di kalangan UKM pada umumnya adalah lebih kepada upaya melakukan aktivitas apa yang bisa dilakukan dengan sumberdaya yang ada, ketimbang memproduksi sesuatu yang diminta oleh pasar. Dengan kata lain aktivitas usaha UKM lebih kepada production oriented, memproduksi sebaik mungkin apa yang bisa dilakukan dengan bertumpu pada ketersediaan sumberdaya yang ada. Karakter aktivitas bisnis UKM seperti ini menghasilkan produk-produk unggulan yang komparatif pada masing-masing wilayah. Kebersinambungan usaha yang berbasis sumberdaya alam tentu sangat rentan, manakala UKM terlibat dalam aktivitas produksi yang mengeksploitasi sumberdaya alam yang tidak terbaharui. d) Pelaku banyak Karena hampir tidak ada barrier to entry pada aktivitas bisnis UKM, baik dari aspek teknologi, investasi, manajemen, perlindungan hak intelektual, maka sangat mudah bagi masyarakat untuk masuk ke dalam industri yang digeluti oleh UKM. Sebagai konsekuensinya relatif sangat banyak pelaku bisnis UKM dalam sektor dan kegiatan bisnis tertentu. Di satu sisi struktur usaha seperti ini sangat baik untuk mendorong kompetisi, tetapi di lain pihak UKM sering dihadapkan pada kondisi dimana banyak UKM sebagai produsen menghadapi kekuatan monopsonis. e) Menyebar Aktivitas bisnis UKM dapat dijumpai hampir diseluruh pelosok tanah air serta diberbagai sektor. Dengan demikian, bila UKM dapat mengembangkan jaringan yang efektif, maka konsep global production dapat dipenuhi, karena UKM mampu menghasilkan produk di mana saja dan memasarkannya ke mana saja serta kapan saja. Dengan kata lain produk UKM yang sejenis sangat mudah diperoleh masyarakat dimana saja dan kapan saja. 


3.  Jelaskan apa yang dimaksud dengan Wirausaha!  



wirausaha adalah seorang yang memanfaatkan peluang dan mengambil resiko untuk terlibat dalam penciptaan dan pengoprasian suatu kegiatan bisnis, wirausaha adalah pelopor dari dimulainya usaha dengan memanfaatkan sumber daya lainya.Wirausaha merupakan proses kreatif dan inovatif untuk mampu melihat peluang serta merealisasikan dalam sebuah tindakan ( action ) yang memiliki nilai tambah secara finansial maupun nilai sosial (modul kewirausahaan). pelaku proses tersebut dikenal sebagai seorang entreoreneurship ( wirausaha ). Irma Nilasari (2006:49) menjelaskan bahwa seorang wirausaha adalah seorang yang mengorganisir faktor-faktor produksi dengan tujuan untuk memproduksi barang dan jasa tertentu, maupun menualnya dan menghasilkan laba.
1. Memperluas Pengetahuan.Kebingungan yang muncul sebelum memulai usaha adalah karena tidak memiliki wawasan tentang berbagai hal dalam dunia bisnis. Untuk itu, perluaslah cakrawala pengetahuan sebelum memulai bisnis. Latihlah kekuatan diri setiap hari dengan belajar dari orang lain, mengikuti berbagai kursus, seminar atau membaca buku tentang kewirausahaan dan tokoh-tokohnya yang berhasil sehingga bisa menginspirasi dan memotivasi jiwa wirausaha.


2. Membina Networking.
Selain pengetahuan, anda juga perlu membina jaringan kerja dengan berbagai sektor yang terkait maupun tidak dengan bisnis yang akan anda tekuni, jaringan kerja ini akan memiliki andil yang besar untuk memperlancar segala urusan dalam dunia bisnis.


3. Berpikir untuk memulai bisnis yang kecil dan sederhana.
Banyak perusahan besar berkembang dari bisnis yang kecil, lalu tumbuh menjadi besar. Usaha yang tumbuh dari kecil akan cukup mendapat tempaan selama perjalanan usahanya sampai menjadi besar dan berhasil berkembang.


4. Kreatif dan Inovatif.
Ini adalah prinsip dasar yang harus dimiliki pewirausaha. Anda harus kreatif menemukan ide-ide baru yang belum tergarap atau sudah tergarap dengan inovasi. Setelah usaha berjalan, seorang wirausaha juga harus terus mengembangkan ide-ide kreatifnya untuk kemajuan usaha atau diversikasi usahanya karena selalu melihat dan mencoba peluang-peluang baru.


5. Memiliki Sikap Positif.
Memiliki sikap positif merupakan kiat sukses lain dalam memulai sebuah usaha. Yakinkan diri bahwa dengan membuka usaha, anda akam mampu memiliki penghasilan setiap hari dan lebih besar dari sebelumnya. Lupakan kelemahan-kelemahan diri yang bisa menghalangi kemajuan dalam berbisnis, bersikap sabar, tidak pantang menyerah, terus belajar dan selalu melihat permasalahan secara positif.


6. Sukses itu harus diperjuangkan dan penuh pengorbanan.
Langkah ini tidak akan membuat anda mundur kalau anda sudah berhasil mengubah midset (cara berfikir) anda. Jatuh bangun dalam dunia bisnis itu biasa. Namun sekali jatuh anda akan bangun menjadi lebih kuat. Anda mungkin akan mengalami kurang tidur, kekhawatiran gagal, sakit kepala atau maag dan menanggung risiko. Namun setelah bisa melewati semua itu anda akan terbiasa. Bersamaan dengan pengalaman dan proses belajar tersebut, anda akan lebih matang dan percaya diri menghadapi berbagai kondisi. Pengusaha sukses adalah mereka yang berhasil melewati beberapa kendala ketika bisnis mereka baru mulai dan setelah itu mampu membesarkannya, mereka adalah orang yang pantang menyerah, mampu bertahan, dan tetap bersemangat.

5. Jelaskan berbagai cara yang dapat ditempuh jika seorang ingin menjadi Wirausaha!


Pada umumnya proses pertumbuhan kewirausahaan berkembang melalui tiga proses, yaitu:
(1) Proses imitasi dan duplikasi (imitating and duplicating). Pada tahap ini, wirausaha mulai meniru ide-ide orang lain, misalnya: memulai usaha barunya diawali dengan meniru usaha orang lain, dalam menciptakan jenis barang yang dihasilkan meniru yang sudah ada.
(2) Proses duplikasi dan pengembangan (duplicating and development). Pada tahap ini, wirausaha mulai mengembangkan ide barunya. Dalam tahap duplikasi produksi, wirausaha mulai mengembangkan produksinya melalui deversifikasi dan diferensiasi denagn model sendiri.
(3) Proses penciptaan (creating) atau disebut proses inovasi dan kreasi yang diawali dengan teknik produksi baru, mencari bahan baku baru, organisasi usaha baru, dan metode pemasaran baru seperti halnya proses inovasi dari schumpeter(1934) 

0 Tanggapan:

Post a Comment